Lencana Facebook

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 24 September 2010

Sang Penjajah Mengaku Terjajah

Selamat datang kawan-kawan mahasiswa baru…

Kalian telah menjadi mahasiswa di kampus biru ini (usm:red), berarti kawan-kawan telah meninggalakan seragam putih abu-abu dan semacamnya dan juga telah memasuki proses pembelajaran yang berbeda dari yang kawan-kawan dapat di bangku sekolah lanjutan tingkat atas..

Sebentar lagi kawan-kawan sekalian akan memasuki bangku perkuliahan dan akan disibukkan dengan segudang aktifitas yang sangat padat… (hehehehe)J. Tapi sekarang terdapat suatu permasalhan yaitu permasalahan yang sangat klasik bagi hamper semua kawan-kawan mahasiswa baru yaitu adanya dana-dana dari kawan-kawan mahasiswa yang memimpim pemerintahannya..

Baik itu uang peusijuek, uang warga dan lain-lainnya yang sepertinya bagi saya yang notabene seorang mahasiswa berkantong Rp 15.000 paling banyak cukup memberatkan… hihihi… jika ingin mengetahui jumlahnya dan jenis uangapa saja silakan kawan-kawan cari tau sendiri…

Bukankah kemarinnya ketika kawan-kawan sebelum menjadi mahasiswa telahmebayar uang SIMBA yang jumlahnya lumayan… tapi sepertinya kawan-kawan masih belum cukup karena harus membayar dana-dana lainnnya, sebenarnya boleh-boleh saya dana lainnya itu dikutip dari mahasiswa tapi pemaamfaatnnya yang jelas dan apa sich keuntungannya dari uang yang akan dikutip itu sendiri…

Namun bagi saya menjadi aneh ketika kawan dan para senior yang diatas yang katanya seorang pemimpim sich (begitu yang diajarkan ketika PESMABA 2007) mengutip dana tersebut hanya untuk kegiatan hura-hura dengan mengatasnamakan peusijuk (teppung tawari:red) mengapa tidak sekalian saja dilaksanakan dengan fakultas kenapa mesti pisah… bukankah dengan sekalian dana tidak terlalu besar dan juga ajang silaturahmi menjadi lebih efektif, kawan-kawan mahasiswa baru bisa mengenal pemimpimnya ditingkat fakultas dan juga ketua prodi dari semua jurusan serta dekannnya..

Nah jika saja pengutipan itu masih saja dilaksanakan oleh kawan-kawan mahasiswa yang seniornya, opinu saya rugi saja kita berteriak lantang di simpang-simpang dan jalan serta gedung milik wakil rakyat dengan mengatakan “lawan penindasan, perjuangkan hak rakyat dsb…” Hehehehe. Padahal kenyataanya kita masih juga melakukan pengutipan-pengutipan seperti ini. Ayo mau gimana kita yang katanya sang pembebas masih melakukan penindasan, jadi bingung kan…!!. Dan diakhirnya “sang penjajah yang mengaku terjajah”.

Mahasiswa Santai Underground

Jumat, 27 Agustus 2010

Mahasiswa

Benarkah Kita Mahasiswa…?

Ucap seorang kawan dekat saya begitu memulai perkuliahannya, yang dulunya mengunakan seragam putih abu-abu yang kini telah ditinggalkannaya.

Pertanyaan yang sama yang sering kita tanyakan pada diri kita sendiri yang katanya sih mahasiswa. Akan tetapi yang sebenarnya banyak diantara kita yang begitu bangga menyebut kita mahasiswa tanpa mengetahui apa mahasiswa itu sendiri, menurut RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke empat pasal 19 bahwasanya “ mahasiswa ” itu sebenarnya hanya sebutan akademis untuk siswa/ murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Sedangkan secara harfiyah, “ mahasiswa ” terdiri dari dua kata, yaitu ” Maha ” yang berarti tinggi dan ” Siswa ” yang berarti subyek pembelajar ( menurut Bobbi de porter ), jadi dari segi bahasa “ mahasiswa ” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar di perguruan tinggi/ universitas (diperoleh dari mas google).

Melihat dari definisi diatas memang sudah selayaknya kita disebut mahasiswa karena tidak lagi memakai seragam, namun pada kenyataannya kita belum layak untuk disebut sebagai mahasiswa karena begitu banyak gelar atau julukan yang disematkan kepada kita seperti agent of change, moral force dan lain-lainnya, karena sebenarya tugas seorang mahasiswa bukan hanya kuliah dan menyelesaikan kuliah dalam waktu singkat dapat Indek Prestasi (IP) bagus, kemudian melamar kerja.

Akan tetapi seorang dituntut lebih dari itu, seorang mahasiswa bukan hanya yang membawa tas berisi buku-buku pelajaran tapi ikut memperjuangkan hak-hak kaum masyarakat yang tertindas dan terpinggirkan oleh para penguasa tanpa melupakan kewajibannya untuk melaksanakan tugas-tugasnya untuk belajar di perguruan tinggi dan disarankan juga menyelesaikan kuliah dalam waktu yang cepat... J

Bukan berarti ketika kita memperjuangkan hak-hak rakyat dengan berbagai cara diantaranya demonstrasi kita melupakan fungsi kita sebagai seorang yang harus menuntut ilmu untuk bekal kita dimasa datang, tapi kita dituntut untuk memperjuangkan hak rakyat dan juga Indek prestasi Kuliah kita juga lebih bagus.. karena betapa tidak sejarah telah mencatat bahawa mahasiswalah yang telah merubah sejarah indonesia sebagai contoh di tahun 1998 mahasiswalah yang meruntuhkan hegemoni kekuasaan Soeharto dan konco-konconya yang telah bercokol sekian tahun.

Melihat perjalanan bangsa indonesia dan peran mahasiswa didalamnya maka sudah saatnya mahasiswa untuk menemukan jati dirinya sebagai ”agent of change” agen perubahan, sehingga pemikiran kita sebagai mahasiswa tidak hanya terbatas duduk di perguruan tinggi tapi juga harus memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan, jangan pernah mau menjadi mahasiswa yang cuek bebek J tanpa tidak perlu tau menahu tentang hal-hal apa yang terjadi disekeliling kita...

Melihat fungsi kita yang sangat besar sudah sepantasnya kita bersikap kritis terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita dan tidak hanya mengejar peringkat cumlaude tapi juga ikut berpartisipasi bersama pemerintah dalam membangun bangsa minimal atau paling tidak dalam lingkup yang paling kecil dimana dia kuliah yaitu dengan cara berorganisasi baik di BEM dan UKM, maupun di organisasi ekstra Kampus....

Senin, 14 Juni 2010

Kisah Kita di Kampus


Tit...tit...tit...
Sebuah pesan pendek masuk ke handphone kesayangan yang setia menemami saya selama ini. (Nokia N1661), pengirim jelas amat saya kenali yang merupakan seorang sahabat terbaik yang pernah saya miliki
berikut isi sms nya

From : 0819739020**
Indahnya jadi mahasiswa'..

Hobby: nyontek, jalan, ngumpul-ngumpul.

Surganya :pas lg liburan.

Nerakanya : pas lagi final.

bahagianya : Pacaran

paling anti : dosen killer.

no pacar : no cry

gak ada motor : ya nebeng

gak ada dosen : ya ke kantin

kerjaannya : Online, Poker, fesbuk

Motonya : HPku, nyawaku

kirim ke semua Mahasiswa di Kontak HPmu, biar mereka sadar indahnya jadi Mahasiswa.



Menarik memang ketika saya membaca sms tersebut, memang apa yang terjadi disms tersebut itulah yang terjadi disekeliling kita pada hari ini, kita seakan lupa apa yang harusnya menjadi tanggung jawab kita sebagi seorang yang mendapat gelar sebagai kaum intelektual.
Nah inikah yang disebut intelektual...?

Sangat disayangkan betul jika kita kita lupa akan tanggung jawab kita sebagai seseorang yang seharusnya belajar malah menghabiskan waktu hanya untuk banyak hal-hal yang begitu sia dan yang lebih gilanya di akhir bulan karena kebanyakan kita berasal dari "kampung nan jauh dimata" dengan bahasa yang indah sebuah sms melayang ke orang tua kita yang membanting tulang mencari uang supaya anaknya menjadi orang yang sukses di rantau orang yang kurang lebih berbunyi "....Ayahanda/Ibunda, Ananda disini sehat-sehat saja, demikian juga Ayah dan Bunda,..... dst....!!
Uang segera mendarat...." Inikah mahasiswa yang sebenarnya, tentu tidak...?

Nah jika termasuk dalam contoh-contoh yang ada di sms tersebut sudah saatnya kita untuk mencoba berubah untuk menjadi mahasiswa yang sebenarnya, (search aja di OM-Google), dan sadar akan tanggung jawab kita yang sebenarnya, ingat pengorbanan orang tuamu....

Besok saya lanjutkan yang punya Note Book Mau Pulang (minjam punya orang)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More